Seperti dikemukakan oleh pakar pemasaran Hermawan Kartajaya, netizen (warga dunia maya) merupakan tumpuan
pasar masa depan yang menjanjikan, selain youth
(anak muda) dan woman (perempuan). Ledakan
perkembangan dunia teknologi dan temuan-temuan anyar dibidang perangkat komunikasi
(gadget) adalah pendukung utama mengapa dunia internet berkembang pesat dan
cepat. Belum lagi kompetisi para operator seluler menawarkan layanan paket data/internet
dengan harga kompetitif, sehingga internet menjadi lebih mudah diakses oleh masyarakat.
Dilansir oleh Kementrian Komunikasi dan Informasi, saat ini netizen
di Indonesia diperkirakan telah mencapai 82 juta orang. Wow! Sebuah angka
fantastis, pasar yang sangat molek untuk dieksplorasi oleh para pebisnis.
Menangkap peluang pasar dari kalangan netizen, ada banyak cara dilakukan
untuk beradu peruntungan. Yang sedang hits dan menjamur adalah mendirikan toko atau
tempat jual beli online atau daring. Tak hanya dari perusahaan domestik, netizen yang dilihat sebagai pasar
menggirukan bahkan mengundang pemain-pemain regional dan global untuk turut bersaing
di e-commerce. Akibatnya, dunia
internet kita kini mulai dipadati oleh pedagang daring dari berbagai
belahan dunia.
Selain terjun langsung di bisnis e-commerce,
yakni transaksi via online, para pebisnis, sebuah brand atau perusahaan juga
menggunakan internet untuk membangun komunikasi dengan netizen. Misalnya sebuah
brand susu formula atau perlengkapan mandi bayi berkomunikasi dengan ibu-ibu menggunakan
jejaring sosial seperti Facebook, Twitter atau Instagram. Berbagai macam tema
bisa dibicarakan di forum-forum jejaring sosial tersebut, yang intinya dari komunikasi
tiga arah (brand, pelanggan dan calon pelanggan lain), tercipta hubungan
horizontal atau setara untuk membangun proksimiti/kedekatan serta ikatan
emosional. Tujuan akhirnya tentu saja menjadikan ibu-ibu tersebut sebagai
pelanggan loyal mereka.
Namun tak bisa dipungkiri, banyak pedagang online yang belum tahu tatakrama komunikasi marketing online. Cara komunikasi mereka umumnya sangat mudah membuat pelanggan sebal. Mungkin kita semua pernah mengalami,
ada teman yang bisnis online, sangat rajin
mengirim informasi kepada kita melalui email, bombardir broadcast di blackberry
messanger atau di whatsapp. Padahal sebetulnya informasi tersebut tak kita butuhkan.
Bukannya mendulang pelanggan dan bangun brand
awarness, model pemasaran yang ngoyo
seperti ini, biasanya justru ciptakan antipati. Di BBM, orang yang selalu kirim
broadcast malah saya langsung delcon
alias delete contac.
Orang-orang yang gunakan praktik marketing konvensional satu arah yang maunya didengarkan saja, hanya mau menginformasikan namun tidak menerima
interupsi, adalah mereka yang melihat jika dunia bisnis dan marketing masih vertikal.
Sebagai penjual atau pemasar, mereka posisikan diri memiliki otoritas untuk
menawarakan barang atau jasa. Ini pandangan yang keliru dan masa lalu.
Terkait dengan komunikasi marketing online, ada satu pengalaman
menyenangkan, menarik serta sangat humanis yang saya rasakan beberapa hari
lalu. Tepatnya tanggal 1 Desember. Dan ini saya kira jalan benar dalam praktik
komunikasi marketing yang perlu dicontoh oleh para pebisnis yang terjun ke
platform online.
Kesan menyenangkan yang saya maksud datang sebuah email dari pabrikan
pakaian tertua dan ternama di dunia, Levi Strauss atau popular dikenal Levi's.
Melalui email, Levi’s mengingatkan jika bulan Desember ini saya berulang tahun,
dan dalam rangka ulang tahun maka Levi’s berikan hadiah berupa voucher belanja
Rp 100.000.
Dengan subjek “Birthday Voucher”
isi emailnya sebagai berikut
Hi jusman,Buat anda pelanggan setia Levi’s, kami
memberikan Voucher Ulang Tahun senilaiRp. 100.000,-untuk pembelian Levi’s
produk yang anda inginkan. Gunakan pada bulan kelahiran anda, voucher berlaku
sampai akhir bulan dari pemberitahuan email ini.Silahkan datang ke seluruh Levi’s Store di
Indonesia, print email berikan kepada staf kami tunjukkan kartu Loop Member dan
KTP anda. Jangan lupa gunakan voucher ini. Syarat ketentuan berlaku.TerimakasihInfo alamat Levi’s
store klik dibawah ini:https://loop-crm.levi.com/Indonesia/StoreAddress.html
Tepat pada 5 Desember, tanggal kelahiran saya, Levi’s kembali kirimkan
email berisi ucapan dan ingatkan tentang hadiah voucher.
Subjek Email “Happy Birthday!!!”
Hi jusman, hari
ini spesial buat kamu!Jangan lupa gunakan voucher ulang tahun
senilai Rp.100.000,- di Levi’s Store terdekat sebelum akhir bulan ini.Selamat ulang
tahun!Levi’s Indonesia
Nilai rupiah Voucher Gift memang tak begitu besar jika dibanding harga-harga
jeans, jaket atau kemeja merek Levi’s. Tapi jujur, dari simple gift tersebut saya merasakan sensasi dimanusiakan. Ada human touch yang melekat pada email Levi’s
melebihi nilai nominal yang diberikan. Sebelum-sebelumnya, Levi’s memang
beberapa kali mengirim email bila sedang ada program diskon, termasuk program
sosial recycle jeans bekas layak pakai untuk disumbangkan. Tapi selama ini, saya
merasakan email dari Levi’s tak pernah menganggu, sebab memang memberikan
informasi yang tulus dan tidak ngotot.
So, sejak menjadi netizen 10 tahun silam, baru kali ini saya merasakan layanan
experience marketing yang sangat
berkesan dari sebuah brand. Karenanya, saya menyimpulkan Levi’s sukses menyelami
samudera pemasaran 3.0 dengan mengombinasikan penggunaan internet untuk berkomunikasi
secara positif dikonfigurasi dengan sentuhan humanitas.
Pakar marketing Hermawan Kartajaya dan Philip Kotler mengatakan bahwa
prinsip new wave marketing adalah
horizontalisasi atau kesetaraan, serta spirit marketing 3.0 adalah humanitas. Marketing
3.0 : from product, to customers to human
spirit. Dalam jagad pemasaran, Levi’s termasuk yang sukses meninggalkan era
lawas pemasaran yang vertikal dan membosankan, serta masuk lalu mengombinasi new wave marketing - marketing 3.0. Levi’s
menggunakan teknologi untuk semakin kokohkan brand sembari menyentuh sisi
humanitas pelanggan.
Terima kasih atas hadiah ultahnya, Levi’s!
Saya telah gunakan dengan baik, konversi jadi kemeja cope etroite corte delgado. Hehe ;)
|
Dokumentasi Pribadi |