Di bawah telapak kekuasaan semena-mena,
pijar perlawanan tak lagi ada.
Kaum terpelajar dari kalangan mahasiswa,
hingga buruh tani di desa-desa,
hanya bisa mengelus dada,
Kaum terpelajar dari kalangan mahasiswa,
hingga buruh tani di desa-desa,
hanya bisa mengelus dada,
tatkala harapan mereka dibakar angkara murka penguasa.
Beralas terompah dari pelepah kelapa,
berbondong-bondong warga ke balai desa.
Menerima beras, gula dan beberapa biji merica agar dapur tetap keluarkan aroma
berbondong-bondong warga ke balai desa.
Menerima beras, gula dan beberapa biji merica agar dapur tetap keluarkan aroma
Sementara di kota-kota, penguasa kucuri mahasiswa biaya kuliah.
Supaya mereka konsentrasi belajar untuk gapai cita-cita
Di atas kertas, mereka memang pintar-pintar.
Tapi banyak yang seperti kerbau dicucuk hidungnya
generasi lemah ini jadi kaum tak peduli urusan negara
Supaya mereka konsentrasi belajar untuk gapai cita-cita
Di atas kertas, mereka memang pintar-pintar.
Tapi banyak yang seperti kerbau dicucuk hidungnya
generasi lemah ini jadi kaum tak peduli urusan negara
Di negeri kita, penguasa tak ubahnya tuan tanah
Rakyat dibuat sibuk bekerja
dan diberi upah murah.
Pelajar disibukkan dengan diktat tebal buatan dosen negeri tetangga
agar berprestasi raih cita-cita
dan tak dicabut beasiswa dari pemerintah.
Rakyat dibuat sibuk bekerja
dan diberi upah murah.
Pelajar disibukkan dengan diktat tebal buatan dosen negeri tetangga
agar berprestasi raih cita-cita
dan tak dicabut beasiswa dari pemerintah.
Pikiran dimatikan
Perlawanan di redam
Lalu bangsa ini, dikavling berjatah-jatah.
Di atas singgasana mewah milik Tuan Tanah.
Perlawanan di redam
Lalu bangsa ini, dikavling berjatah-jatah.
Di atas singgasana mewah milik Tuan Tanah.
(Cianjur, 14 November 2014)