7.4.12
Jurus Menembus Media Massa
Oleh : Damae Wardani
(Alumni Workshop Kepenulisan dan Mahasiswa UPI Bandung)
Bandung. Jusman Dalle, penulis ratusan artikel yang tersebar di lebih dari 20 media massa nasional dan lokal, menyampaikan sederet resep jitu menembus media massa dalam Workshop Kepenulisan Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI) Daerah Bandung. Workshop ini merupakan rangkaian Semarak 14 Tahun KAMMI, dilaksanakan di Aula Rabbani pada Sabtu (24/3).
Para peserta tak hanya anggota KAMMI, namun sangat antusias mengikuti workshop yang dimoderatori oleh Fetriyan, Ketua panitia pelaksana Semarak 14 tahun KAMMI. Terbukti dengan aneka berita dan opini yang mereka hasilkan dalam durasi satu jam pada saat simulasi.
Antusiasme tersebut tentu saja tidak terlepas dari kiat-kiat membuat kerangka tulisan menarik dan beberapa strategi menembus media yang diuraikan oleh pemateri. Jusman menjelaskan, setidaknya terdapat enam “jurus” penting yang bisa menjadi pedoman agar tulisan bisa diterbitkan media.
Momentum menjadi jurus pertama. Yakni tulisan relevan dengan peristiwa terhangat dan menjadi pembicaraan publik. Jurus kedua yaitu menghadirkan perspektif atau sudut pandang baru sehingga memiliki nilai plus tersendiri dibanding tulisan lain, meski permasalahan yang dikupas sama. Selanjutnya, spesialisasi atau gelar penulis juga mengambil peran penting sebagai penegasan relevansi tema yang diurai dalam tulisan tersebut.
Stategi berikutnya, kata Jusman, membiasakan memulai dengan menulis surat pembaca sebagai upaya menaikkan rating dan popularitas penulis di kalangan media maupun pembaca. Bisa juga memulai menulis di dunia daring atau online. Jurus ini justru paling ampuh untuk memupuk personal branding penulis via dunia maya seiring dengan kecanggihan IPTEK yang tak terbendung. Jurus terakhir yaitu membangun hubungan emosional dengan media yang bersangkutan.
Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, mulai tahun ini Humas Pengurus Pusat memacu semangat kawula muda, khususnya anggota KAMMI untuk memperkaya wawasan dan berbagi lewat tulisan. “Mengingat anggota KAMMI memang dirasa kurang dalam minat baca dan tulis, makannya agenda ini digalakkan,” pemilik sapaan akrab Kang Jusman, salah satu Humas Pengurus Pusat KAMMI yang sukses sebagai penulis muda juga interpreneur ini menuturkan di sela workshop.
Selain workshop kepenulisan, agenda yang disponsori oleh Departemen Perikanan dan Kelautan, Bank BJB, Rabbani, MQ 102.7 FM, dan Bank Mandiri ini juga menyelenggarakan Workshop Perempuan bertajuk “Wanita dan Eksistensinya di Era Globalisasi”, sehari sebelumnya Jum’at (23/3). Acara dimulai sejak pagi, menghadirkan pembicara Ir. Nurani, Dr. Ana, dan Umi Ihsan, dengan HTM Rp.10 ribu termasuk sertifikat serta konsumsi. Masih di hari yang sama, Ketua Dept. Politik dan Pemerintahan PP KAMMI Pusat, Pangi Syarwi, membedah karyanya yang berjudul “Titik Balik Demokrasi”.
Semarak 14 tahun KAMMI berlangsung selama dua hari dan sudah dipersiapkan matang sejak Februari lalu. ”Seharusnya dilaksanakan pada Sabtu-Minggu. Tapi kami majukan karena menyesuaikan waktu dari para narasumber. Serangkaian acara ini juga akan berlanjut di bulan April mendatang dalam Diskusi Umum insyaallah,” jelas Fetriyan, Ketua Panitia Pelaksana, mengakhiri wawancara redaksi, disela breaktime acara.(sumber : kammi.or.id)